Selasa, 16 Mei 2017

Sultra Layak Mendapat Jatah Tambahan Kursi di DPR RI

Amirul Tamim

KENDARIPOS.CO.ID — Melihat letak geografis Sultra dan pertambahan jumlah penduduk, Sultra layak mendapatkan tambahan 1-2 kursi DPR RI. Wacana penambahan perwakilan rakyat di DPR RI tersebut bergulir dalam pembahasan revisi Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemilu. Anggota DPR RI asal Sultra, Amirul Tamim mengaku akan memperjuangkan hal tersebut dalam pembahasan RUU Pemilu.

Berbicara soal pemerataan pembangunan, wacana penambahan kursi DPR RI menjadi peluang emas bagi wilayah Indonesia timur. Politisi PPP ini menjelaskan, jika bercermin dari jumlah penduduk dan cakupan wilayah tentu Sultra bahkan Indonesia Timur tidak akan mampu menandingi wilayah Jawa dan Sumatra. “Kalau bercermin seperti itu, pembangunan akan tetap timpang. Jawa dan Sumatra akan selalu maju sementara Sultra ataupun Indonesia Timur akan tetap stagnan seperti itu saja,” tuturnya saat dihubungi via selulernya, Selasa (16/5).

Namun, jika meliat peta wilayah adminsitrasi, mantan Wali Kota Baubau ini menilai Sultra layak untuk mendapatkan tambahan kursi DPR RI. Wilayah Sultra yang terbagi menjadi dua yakni wilayah daratan dan kepulauan, dengan dasar itu bisa menjadi alasan penambahan kursi di Senayan. “Sekarang jatah DPR RI kita itu adalah 5 orang. Namun, jika dilihat pemetaan wilayah kita layak mendapatkan tambahan dua orang minimal satu,” jelasnya.

Menurutnya, pemerintah dalam menanggapi usulan penambahan kursi tidak melihat dari jumlah penduduk semata. Pemerintah harus realistis melihat kedaan Indonesia. “Kalau berdasar jumlah penduduk maka hanya jawa dan Sumatra saja yang akan terus mendapatkan perhatian. Namun untuk menciptakan pemerataan pembangunan pemerintah juga harus melihat dari sisi letak geografis suatu daerah,” jelasnya.

Kalau seperti itu terus maka Jawa dan Sumatra saja yang akan mendapatkan perhatian dalam peningkatan pembangunan dan kesejahteraan. “Bicara DPR itu berbicara suara. Sultra dengan perwakilan 5 orang akan kalah melawan Jawa Tengah yang memiliki 75 kursi dalam memperjuangkan alokasi program pembangunan di daerah pemilihan. Ini alasan kenapa pembangunan di Indonesia timur tak dapat melaju dengan pesat seperti halnya yang ada di Jawa dan Sumatra,” jelasnya.

0 komentar:

Posting Komentar