Ambon - Puluhan sopir angkutan kota trayek Laha melakukan aksi mogok dan mendatangi Balai Kota Ambon, Rabu (17/5).
Para sopir menuntut kebijakan pemerintah untuk dapat melintasi Jembatan Merah Putih, karena sudah bersepakat dengan sopir angkot Poka-Perumnas.
Sebelum mendatangi Balai Kota, puluhan sopir angkot berkumpul dibawa JMP. Perwakilam sopir kemudian bertemu dengan Sekot AG Latuheru dan Kadis Perhubungan Ambon Pieter Saimima di ruang kerja sekot.
Koordinator Angkot Laha Roy Hahua mengaku meminta kebijakan dari pemkot agar bisa melewati JMP. “Kita meminta kepada pemerintah agar mobil angkot Laha bisa melewati JMP karena lebih dekat dan memudahkan warga,” kata Hahua.
Ia bersama teman-teman juga kesal ketika melintasi JMP ada petugas Perhubungan Ambon yang menilang.
“Ada sejumlah sopir yang ditilang padahal tidak ada aturan yan melarang sopir angkot melintasi JMP sehingga kita melakukan aksi,” kata Hahua sambil menunjukan bukti tilang.
Selama ini untuk trayek Laha memang tidak masalah namun dirinya berharap ada kebijakan dari pemerintah.
“Kami berharap ada sedikit kebijakan agar semua angkot laha tidak lagi memutar hingga ke Passo tetapi bisa melewati JMP,” ungkapnya.
Menyikapi aksi tersebut, Sekkot AG Latuheru mengaku sesuai dengan aturan semua angkot jurusan Laha itu dari terminal menuju ke Passo baru berbelok ke arah Laha dan bukan melintasi JMP. “Jika kita bicara aturan tidak ada satu trayek pun yang melintasi JMP,” tandas Latuheru.
Dijelaskan, jika pemerintah menuruti keinginan pada sopir untuk melintasi JMP maka tarif angkot harus diturunkan.
“Karena tarif angkot yang disusun oleh pemerintah dikaji dari jarak, BBM yang dikeluarakan maupun topografi,” jelas Latuheru.
Usai mendengar penjelasan pemkot, puluhan sopir tersebut kemudian meninggalkan balai kota. (S-39)
0 komentar:
Posting Komentar