Rabu, 08 Maret 2017

Harga Lada Di Kapuas Hulu Tak Setabil

PUTUSSIBAU-Hingga kini petani lada di kawasan perbatasan Kalbar belum pernah menikmati harga lada yang bagus dalam rentang waktu yang lama. Harga lada sering turun naik dan dipermainkan oleh para pengepul dari dalam dan luar negeri.Untuk itu, Penasehat Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Kalbar Milton Crosby, mensinyalir ada kartel bermain, sehingga harga lada tak stabil.

“Ada indikasi kartel bermain. Sehingga mengakibatkan harga lada tidak pernah stabil,” katanya, Rabu (8/3)

Milton mengatakan, mata rantai kartel lada harus diputus dan harus ada campur tengan pemerintah dalam menstabilkan harga lada ditingkat petani. Jika tidak demikian, maka harga lada yang selama ini sebagai penopang ekonomi masyarakat tak pernah stabil.

Milton juga meminta Kadin Kalbar membuat wadah untuk menampung lada hasil panen petani lada di daerah perbatasan, agar harga lada tetap stabil. “Di indonesia ini, lada dari Bangka Belitung yang paling bagus, Lada dari Kalbar memang agak kurang. Mungkin pengaruh keasaman tanah yang tinggi. Kualitas bisa dikejar, yang perlu dihindari kartel-kartel lada. Ini memang permainan dagang,”ujarnya.

Mantan Bupati Sintang dua priode ini mengatakan, tingkat keasaman tanah di Kalimantan Barat ini memang sangat tinggi. Perlu campur tangan pemerintah untuk melakukan penelitian agar komposisi pupuk yang digunakan petani lada di Kalbar tidak sama dengan pupuk yang diproduksi di pulau Jawa. Karena tingkat keasaman tanah di pulau jawa dan tingkat keasaman tanah di Kalbar ini jauh berbeda.

“Perlu penelitian pupuk apa yang cocok untuk di kalbar. Kalau di negara malaysia sudah dilakukan penelitian bertahun-tahun, tidak heran pupuk lada Malaysia cocok untuk digunakan diperbatasan Kalbar,” jelasnya.

Sementara untuk mendatangkan pupuk lada dari negera tetangga tentu sangat sulit bagi petani lada. Ada mekanisme yang harus ditempuh, karenanya penelitian diperlukan.

Selain untuk mengetahui komposisi pupuk yang cocok digunakan untuk tanah di Kalbar, penelitian komposisi pupuk penting untuk mencegah pemalsuan pupuk.

Selain itu, petani juga butuh permodalan dan pembinaan dari pemerintah. “Saya lihat belum maksimal campur tangan pemerintah terhadap petani lada, pemerintah masih konsen kepertanian tanaman pangan,”pungkasnya.

(TF)

REKOMENDASI :

0 komentar:

Posting Komentar