Jumat, 02 September 2016

Cuaca Ekstrim Diprediksi Hingga Februari

Cuaca Ekstrim Diprediksi Hingga Februari

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Andi Eka Sakya menyatakan, cuaca ekstrim yang terjadi‎ di seluruh wilayah di Indonesia akan berlangsung hingga Februari 2017. Karena itu, diharapkan warga selalu waspada.

" Untuk yang pertama ini, sekitar 70 persen dari seluruh wilayah akan mengalami awal musim hujan yang maju"

"‎Kami laporkan bahwa kemarau basah ini masih akan terjadi sampai bulan Februari," kata Andi Eka Sakya di Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Jumat (2/8).

Menurut Andi, cuaca ekstrim itu bisa mengakibatkan beberapa hal yang akan di alami setiap daerah di Indonesia. Salah satunya, majunya awal musim hujan di Indonesia.

"Untuk yang pertama ini, sekitar 70 persen dari seluruh wilayah akan mengalami awal musim hujan yang maju," ujarnya.

Kemudian, akibat cuaca ekstrim dari bulan Agustus hingga November, sedikitnya ada 92,7 persen wilayah di Indonesia yang telah memasuki musim hujan. Padahal, jika cuaca ekstrim tidak terjadi, 92,7 persen wilayah tersebut belum memasuki musim hujan.

"Tentu saja proses transisi ini perlu diwaspadai dan akan berakibat pada potensi hujan dan longsor," ucapnya.

Di lokasi yang sama, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat menambahkan, mengantisipasi terjadinya hujan dan longsor di Jakarta, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah melakukan pemetaan wilayah rawan banjir.

"‎Jadi kita sudah bikin peta daerah rawan banjir. Itu, ada 23 kecamatan rawan banjir, kemudian ada 57 Kelurahan dan RW nya yang rawan itu ada 201 RW‎," tandas Djarot.

Menurut Djarot, dengan adanya data itu pihaknya sudah mendirikan ‎Kampung Siaga Bencana (KSB) sebagai langkah antisipatif menanggulangi warga yang menjadi korban bencana banjir.

0 komentar:

Posting Komentar